Short Description
Sekarang apa yang seharusnya kita kerjakan setelah kita melihat kondisi umat Islam hari ini apa yang semestinya kita kerjakan manakala melihat tragedi penderitaan![Apa yang Harus Dikerjakan (1)](http://islamstory.com/images/upload/content/1694026938صثقفل.jpg)
Sekarang apa yang seharusnya kita kerjakan setelah kita melihat kondisi umat Islam hari ini apa yang semestinya kita kerjakan manakala melihat tragedi penderitaan di Irak Malapetaka yang menimpa Palestina Tragedi pertempuran yang terus berlangsung di Chechnya
Apa yang bisa kita kerjakan melihat kezaliman penindasan yang terjadi di Khasmir Di Bosnia-Herzegovina Pembantaian yangterjadi di Kosovo, Filipina, Afghanistan, Sudan, Libya, dan sejumlah negeri Islam lainnya Sesungguhnya, ini bukan lagi problem kenegaraan, masyarakat ataupun individu. Ini adalah peroblem umat Islam secara keseluruhan.
Umat yang bertahun-tahun pernah memimpin dunia, tiba-tiba sekarang mereka mengekor negara lain.
Umat yang berabad-abad mendongakkan kepala, namun kini justru mengangguk-anggukan kepala ke Barat dan ke Timur.
Umat yang selama berabad-abad selalu mengajarkan kebaikan kepada segenap manusia; memberikan contoh dan teladan, mentransfer moral yang positif kepada mereka, serta merangkul mereka menuju jalan Allah SWT.
Akan tetapi, setelah umat ini mengetahui jalan petunjuk dan kejayaan serta memperkenalkannya kepada seluruh dunia, tiba-tiba ia mengekor ke kiri dan ke kanan! Sebuah problem yang sangat pelik dan berbahaya!
Saya bukanlah orangy ang tidak mau mencari solusi konkret! Bukan pula termasuk golongan yang mencairkan permasalahan begitu saja. Dan saya buak tipe orang yang memberikan obat secara temporal!
Kita tidak menginginkan muatan yang kosong. Kita tidak hanya ingin menghilangkan gejala, namun sumber penyakit tetap eksis. Kita tidak menginginkan simbol dan moto yang hampa, suara-suara pekik semata atau yel-yel. Kita juga tidak menginginkan aksi-aksi emosional spontan belaka. Kita tidak ingin menggantungkan kesalahan, persoalan, kecemasan, dan kegundahan kita kepada sang penguasa, tuan hakim, ulama, dai, jamaah, teman, apalagi musuh.
Menurut hemat saya, permasalahan paling utama adalah permasalahan yang bersifat pemikiran, yakni masalah ketidakpahaman yang berbahaya sekali terhadap hal-hal yang prinsip (ushûl) dan baku (tsawâbit) dalam Islam. Ketidakpahaman yang telah merambah umat Islam dari ujung hingga pangkalnya, kecuali orang yang dirahmati Allah SWT.
Solusi konkretnya adalah kembali memahami Islam dari sumber-sumber aslinya. Dalam kasus yang terjadi di Irak, misalnya, banya sekali komentar dan usulan solusi yang bermunculan.
Ada yang mengatakan, “Sadam Husein harus berlepas diri.”
Ada juga yang berpendapat, “Organisasi Liga Arab harus menempuh jalan damai, meski permasalahan semakin rumit.”
Ada juga yang berkomentar, “Perserikatan Bangsa-Bangsa harus megnambil tindakan.”
Ada lagi yang berpendapat, “Amerika harus menyelesaikan masalah ini secepatnya.”
Bahkan ada yang berpendapat, “Semua warga Irak harus memusnahkan seluruh persenjataan yang mereka miliki.”
Sementara itu ada juga yang berpendapat, “Kaum muslimin harus merangkul Cina, Jerman, Perancis , dan Rusia untuk melawan Amerika.”
Ada juga sebagian kalangan yang ingin menggencarkan “senjata berupa manusia” (bom syahid –edt.) di Irak.
Apa usulan solusi seperti ini yang akan diterapkan Rosulullah SAW jika beliau menghadapi problema seperti di Irak ini
Kita ingin menyatukan wacana, pemahaman, dan pendapat sesuai dengan syariat Allah SWT. kita menginginkan Aksi serta tindakan yang konkret dan menyatukan visi hingga anak-anak, keluarga, tetangga, dan masyarakat. Kita menginginkan tindakan nyata dari semua wacana dan pemahaman yang kita yakini bersumber dari agama Allah SWT.
Wahai Umat Islam, Pahamilah!
Di sini saya ingin mengemukakan beberapa wacana yang sangat diperlukan umat kita sekarang ini. saya serukan
Kepada setiap muslim, baik dari kalanga penguasa ataupun rakyat, baik orang Arab maupun orang asing, baik orang yang dekat maupun orang yang jauh, baik yang hidup di negara terjajah maupun di negara yang merdeka!
Kepada setiap muslim –siapa pun ia– yang ridha mengikrarkan Allah SWT sebagai Rabb-Nya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai nabi dan rasul yang diikutinya!
PRINSIP PERTAMA JIKA ENGKAU MENOLONG (AGAMA) ALLAH SWT, NISCAYA DIA AKAN MENOLONGMU
Prinsip ini berkaitan dengan kenyataan bahwa kini bukan lagi zaman Abrahah. Ada aturan yang telah ditetapkan Allah SWT bagi umat Islam untuk meraih kemenangan, yaitu firman-Nya
إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
“Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Muhammad 7).
Pertolongan hanya akan diraih dengan menjalankan syariat-Nya!
Barangkali ada sebagian individu yang mengatakan, “Ini hanya tanggung jawab pemerintah.” Perlu diketahui bahwa dalam menerapkan syariat Allah terdapat tiga tahapan. Tahapan tersebut mencakup individu, masyarakat, dan pemerintah. Semua komponen ini mempunyai peran masing-masing dalam menegakkan syariat Allah.
1. Individu
Melakukan ketaatan dan menajuhi larangan, ini juga termasuk penerapan syariat Islam;
Mekasanakan shalat, puasa, zakat, dan haji, ini juga termasuk penerapan syariat Islam;
Tidak melakukan transaksi ribawi, ini juga termasuk penerapan syariat Islam;
Memakai jilbab, ini juga termasuk penerapan syariat Islam;
Berbakti kepada kedua orang tua, ini juga termasuk penerapan syariat Islam;
Serta masih banyak lagi kewajiban syariat Islam yang ditujukan kepada individu bukan pemerintah.
2. Masyarakat
Rasulullah SAW bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian bertanggung jawab atas kepemimpinannya.”
Anda bisa menerapkan syariat Islam di dalam rumah.
Anda bisa juga menerapkan syariat islam kepada para siswa, jika anda seorang guru; kepada para pegawai, jika anda seorang direktur; kepada para pelanggan, jika anda seorang niagawan.
Masih banyak lagi ajaran syariat Islam yang dapat kita terapkan di tengah-tengah masyarakat kita, di luar jalur pemerintah. Misalnya menyeru kepada kebaikan, mencegah kemungkaran, memerangi kerusakan, emmerangi praktek sua-menyuap, memerangi praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme negatif (KKN) semampu anda.
3. Pemerintahan
Banyak hal yang menuntut eksistensi pemerintahan dalam menegakkan syariat Islam. Misalnya, eksekusi hukuman zina, pembunuhan, minuman khamr, qadzaf[1], dan sebagainya. Juga, emmebentuk dan menginstruksikan pasukan untuk berperang (jihad), menghilangkan pajak dan upeti, mencegah peredaran minuman keras dan narkotika, menutup klub-klub hiburan yang mempertontonkan aurat, begoyang ria, serta perbuatan mesum, dan tidak bersekutu dengan musuh dan cukup bersekutu dengan kaum mukminin.
Jika kaum muslimin tidak menerapkan syariat Allah SWT dalam realitas kehidupan mereka, bagaimana mungkin mereka akan mengharapkan pertolongan Allah SWT Jelas, hal ini sangat bertentangan dengan sunatullah dan sunatullah ini tidak bisa berubah dan tidak dapat diganti
“Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Muhammad 7).
[1] Menuduh perempuan baik-baik berbuat zina.