Short Description
Untuk menggaruk kulit Anda, tidak ada yang sebanding dengan kuku jari sendiri.
Untuk menggaruk kulit Anda, tidak ada yang sebanding dengan kuku jari sendiri. Maknanya, Anda sendiri yang harus menguasai (mengatur) urusan Anda. Kaum muslimin harus paham dan sadar betul bahwa kemenangan dan pertolongan tidak dapat diimpor dari negara lain.
Wahai saudaraku! Sesungguhnya, kemenangan adalah produk lokal. Ia tidak bisa ditulisi label “Made in China, Made in France, Made in USA, atau negara lainnya.” Namun semestinya dibubuhi label yang jelas “Produksi Negeri Islam, Produksi Umat Islam.” Kemenangan tidak dapat diimpor!
Kita ucapkan terima kasih kepada perancis yang membela saudara-saudara kita di Irak. Namun di balik itu semua, kalian harus paham betul bahwa bukan karena penderitaan rakyat Irak semata Perancis melakukan semua itu. Akan tetapi, demi menjaga eksistensi kekuatan perancis dalam mengimbangi “Tentara Mongolia” Amerika yang sangata buas.
Jangan kalian lupakan kekejaman Perancis di Aljazair, Tunisia, Maroko, Syiria, Lebanon, dan sebelumnya di Mesir! Jangan lupa, Perancis masih memiliki perpanjangan tangan hingga saat ini dalam menyebarkan api fitnah yang bergejolak di Aljazair!
Kalian jangan lupa bahwa Perancis adalah negara yang telah menyalakan api fitnah peperangan antara bangsa Arab dengan tentara Barbar di Aljazair! Serta, kalian jangan lupa bahwa pemerintah Perancis pernah melarang dua gadis muslimah mengenakan jilbab di sekolah mereka! Yang jelas, semua orang (negara) mencari keuntungan untuk dirinya masing-masing.
Ya, kita meras tertolong dengan negara yang bersekutu dan mau menolong. Namun, pantang bagi kita menunggu kemenangan yang murni diimpor dari Perancis.
Kita juga mengucapkan terima kasih kepada Rusia atas sikapnya yang berani (vokal) dalam membela rakyat Irak. Akan tetapi, saya berharap kalian tidak melupakan nasib saudara-saudara kita di Chechnya! Kalian jangan melupakan tragedi perang yang pernah terjadi di Afghanistan sejak beberapa tahun silam! Awasilah secara serius dlam sekarang ini, apa yang akan terjadi di negeri Islam Dagestan!
Kita juga berterima kasih kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Akan tetapi, kalian jangan lupa dengan kejahatan dan kebengisan PBB di bumi Palestina! Jangan kalian lupakan keputusan pembagian tanah yang sangat zalim, yang membagi negara Plestina menjadi dua Arab dan Israel pada tahun 1947! Kalian juga tidak boleh melupakan sikap acuh tak acuh, penghinaan, ketidakpedulian, penipuan, dann pengkhianatan mereka!
Kalian jangan lupa dengan “standar ganda” yang sering digunakan! Meraka mengampuni orang-orang yang berbuat aniaya, sementara menghukum orang-orang yang dianiaya.
Di samping itu kita juga jangan sampai merengek dan meminta belas kasihan Paus Yohanes Paulus (Vatikan) untuk menyelamatkan rakyat Irak. Kita semua mengetahui, mayoritas penduduk Irak adalah muslim yang keberadaannya mencapai 96% dari seluruh rakyatnya. Jadi, tidak ada alasan –baik dari segi agama maupun logika– serta tidak masuk akal jiak Paus Yohanes Paulus yang beragama Nasrani akan menolong rakyat Irak guna menhadapi kezaliman negara Kristen Amerika.
Wahai saudara-saudaraku! Kemenangan adalah produk lokal yang keberadaannya tidak dapat diimpor dari negara lain. Ingatlah, Untuk menggaruk kulit, tidak ada yang sebanding dengan kuku jari sendiri.Kalian sendirilah yang harus menguasai (mengatur) urusan kalian!
PRINSIP KEENAM “KAMU AKAN DIPIMPIN ORANG-ORANG YANG SESUAI DENGAN KONDISIMU”
Janganlah Anda terlalu menyibukkan diri dengan membicarakan pemerintah! Jangan terlalu sibuk menuding mereka agar bertanggung jawab serta menanggung resiko, sementara Anda melupakan kondisi real diri sendiri!
Ya, jika beban semakin besar, resiko dan tanggung jawabnya pun akan semakin bertambah. Orang yang berbuat salah kepada satu orang tidaksama dengan orang yang melakukan kesalahan kepada sepuluh orang. Tidak sama juga dengan orangyang melakukan kesalahan kepada rakyat atau umat! Namun, hendaknya Anda mengingat hakikat bahwa anda akan dipimpin oleh oran gyang sesuai dengan kondisi Anda.
Pada dasarnya, pemerintah adalah gambaran real keadaan sebuah komunitas masyarakat atau rakyat. Sunatullah tidak akan menempatkan seorang pemimpin yang rusak (bejat) terhadap kaum yangmelakukan perbaikan. Atau sebaliknya, menempatkan pemimpin yang saleh pada suatu kaum yang rusak.
Haki ini terlihat jelas di dalam Al-Qur’an, ketika Allah SWT menggambarkan kondisi Fir’aun dan kaumnya. Allah SWT berfirman
فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهُ فَأَطَاعُوهُ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ (54)
“Maka Fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena, sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik.” (Az-Zukhruf 54)
Allah SWT tidak berfirman, “Sesungguhnya Fir’aun termasuk orang yang fasik.” Dengan demikian, hubungan anttara pemimpin dengan rakyat sangat sinkron dan berjalan seiring. Jika anda benar-benar berbenah diri niscaya akan lahir para pemimpin panutan seperti Khalid bin Walid, Mustanna, Thariq bin Ziyad, Quthuz, dan Shalahuddin Al-Ayyubi.
PRINSIP KETUJUH WASPDAI STRATEGI USANG YANG DIUSUNG OLEH AMERIKA
Apa yang dilakukan Amerika di negeri-negeri Islam adalah bagian dari rencana yang sudah lama disusun. Sebenarnya, bukan karena Sadam Hussein atau Mulla Umar, bukan pula senjata pemusnah masal atau yang lainnya. Masuknya pasukan Amerika ke Irak adalah strategi usang yng diusung ulang. Sama halnya ketika mereka memasuki kawasan Afghanistan dan Kaukasus; mereka juga menggunakan cara lama dan usang.
Semua alasan yang mereka kemukakan hanyalah sarana untuk memperbaiki citra, menyenangkan para sekutu, dan membungkam rakyat yang tertindas. Terkadang emmang terjadi polemik (overlapping) sehingga Amerika harus mendahulukan strategi yang tepat dan menunda strategi yang lain.
Akan tetapi, semua strategi dan perencanaan yang mereka susun telah lama dipersiapkan. Tekad untuk mereorganisasi serta mengatur dunia Islam sesuai kehendak Amerika merupakan hal yang bukan rahasia lagi.
Oleh karena itu, tidak ada gunanya meminta pertolongan dan mendukung kebijakan Amerika dengan cara yang menghinakan. Tidak ada gunanya seeruan yang dilontarkan pemimpin koran terkenal “Sekarang saatnya Saddam lengser!”
Tidak ada gunanya mengutus utusan (delegasi) untuk menghadap Amerika; guna meminta belas kasihan agar mereka tidak melakukan pembunuhan terhadap umat Islam, atau setidaknya Amerika harus segera menyelesaikan tugasnya.
Sesungguhnya, meminta belas kasihan Amerika sama hanya dengan meminta belas kasihan kepada seekor serigala untuk mengembalikan kambing! Tidak ada bedanya!